DAKWAH
KULTURAL MUHAMMADIYAH
Master
Arsy
Dakwah
adalah cara untuk menyampaikan sesuatu hal agama khususnya agama Islam. Dalam
hal ini Muhammadiyah sebagai organisasi atau gerakan dakwah di bidang sosial
maupun pendidikan mempunyai peranan
penting di kalangan masyarakat. Muhammadiyah sejak dahulu dianggap sebagai
gerakan pembaharu dan organisasi modern yang menonjol dalam dakwah sosial dan
dakwah pendidikan. Terbukti dengan berdirinya lembaga sosial, lembaga
pendidikan dan amal usaha lainnya di seluruh Indonesia. Tentu saja prestasi ini
harus kita jaga dan kita tingkatkan dengan tetap menjadi pembaharu pergerakan
Islam dengan gerakan tajdidnya.
Dalam
melakukan dakwah tentu membutuhkan kepemimpinan ulama dan perlu adanya
pengembangan dakwah jauh lebih kreatif dan mampu merangkul berbagai golongan untuk
mengenal Muhammadiyah dengan pendekatan kultural. Sehingga wacana tentang
dakwah kultural diperlukan di kalangan Muhammadiyah untuk mengembalikan citra
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dan gerakan dakwah.
Alasan
kenapa dakwah kultural harus dilakukan?
- Betapa kuatnya kultural masyarakat kita.
- Semakin berubahnya tatanan strategi dakwah tradisional.
- Semakin merebaknya permasalahan sosial kultural di masyarakat.
- Ketidaktegasan pemerintah terhadap lahirnya aliran-aliran sesat di Indonesia.
Dakwah kultural Muhammadiyah merupakan konsep dan pemikiran
yang komprehensif, produk Muhammadiyah secara resmi kelembagaan merupakan
sistem atau Manhaj Dakwah Muhammadiyah yang paling lengkap dan intitusional.
Dikatakan lengkap karena menyangkut konsep dakwah secara umum maupun dakwah
kultural sebagai suatu pendekatan,
sekaligus mengandung aspek-aspek dakwah di berbagai bidang kehidupan. Termasuk
di dalamnya gerakan jama’ah dan dakwah jama’ah. Dikatakan institusional karena dakwah kultural merupakan pemikiran
resmi yang pembahasannya selain melalui tim yang melibatkan banyak orang dan
lintas lembaga yang ditunjuk resmi oleh Pimpinan Pusat. Dalam tanfidz
Muhammadiyah tahun 2004, pemikiran dakwah kultural (2004) dinyatakan tentang
konsep dakwah secara umum yaitu “Upaya untuk mengajak seseorang atau sekelompok
orang (masyarakat) agar memeluk dan mengamalkan Islam atau mewujudkan ajaran
Islam ke dalam kehidupan yang nyata “. Dakwah dalam konsep ini termasuk
pembangunan kualitas sumber daya manusia, pengentasan kemiskinan, memerangi
kebodohan dan keterbelakangan, serta pembebasan. Dakwah juga menyangkut
penyebarluasan rahmat Allah, sehingga Islam menjadi rahmatan lil ‘alamin.
Adapun yang
dimaksud dakwah kultural ialah “Upaya menanamkan nilai-nilai Islam dalam seluruh
dimensi kehidupan dengan memperhatikan potensi dan kecenderungan manusia
sebagai makhluk budaya secara luas. Dalam rangka mewujudkan masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya. Dalam kaitan ini tidak benar jika dakwah kultural
meligitimasi hal-hal yang bertentangan dengan Manhaj pemikiran Muhammadiyah,
termasuk dalam menghadapi gejala syirik, tahayul, bid’ah dan khurafat, (Dakwah
Kultural Muhammadiyah terbitan tahun 2004). Jika diperhatikan secara seksama,
objektif, dan jernih maka konsep dan pemikiran dakwah Muhammadiyah yang lahir
sebelumnya, maka sesungguhnya sudah lengkap pemikiran, pendekatan, metode, dan
hal-hal lain seputar pemikiran dakwah dalam
Muhammadiyah.
Kemudian
bagaimana sebaiknya Muhammadiyah bergerak dalam dakwah kultural ini? Kini yang diperlukan adalah pelaksanaan di
lapangan, yang sesungguhnya juga tidak berada di ruang vakum karena selama ini
seluruh unit organisasi dan amal usaha serta kegiatan Muhammadiyah merupakan
pengejawatahan dari usaha dakwah Islam yang dijalankan Muhammadiyah. Kini yang
diperlukan tidak lain adalah mobilisasi seluruh potensi dan kekuatan dari dari
tingkat pusat hingga ranting di seluruh unit organisasi dan anggota untuk
menjalankan konsep-konsep dakwah Muhammadiyah yang lengkap dan cerdas itu
secara meluas dan terintegrasi, yang didukung pelaku-pelaku gerakan dan sepenuh
hati berkhidmat dalam menjalankan dakwah Muhammadiyah, khususnysa kita yang ada
di ortom Muhammadiyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar